Senin, 26 Oktober 2015

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK
PENULISAN KARYA ILMIAH


A.      TEKNIK PENGETIKAN
1.    Skripsi, tesis, atau disertasi ditulis dengan menggunakan kertas HVS 70-80 gram ukuran A4 atau kuarto.
2.    Diketik dengan menggunakan computer, jenis huruf Times New Roman ukuran 12, dicetak dalam quality letter.
3.    Batas tepi kiri 4 cm, tepi atas 4 cm, tepi kanan, 3 cm, tepi bawah 3 cm. kalo menggunakan MS Windows atau Word Perfect, margin kiri dan kanan 1,20 margin atas 1,2 dan margin bawah 1,0.
4.    Pengetikan paragrapf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima ketukan atau lima hururuf (1 tab).
5.    Penulisan judul Bab dan sub bab menggunakan HURUF KAPITAL  (HURUF BESAR) SEMUA t Nomor urut judul paragraph tanpa garis bawah dan tanpa titik. Nomor Bab menggunakan angka Romawi. Setiap awal dari judul  sub-bab harus ditulis dengan HURUF KAPITAL, kecuali kata sambung. Nomor urut judul paragraph menggunakan angka Arab atau abjad.
6.    Cara penomoran dapat menggunakan salah satu cara:
Cara pertama   : I., A., 1., a., 1), a), (1), (a)
Cara kedua      : I., 1., 1.1, 1.1.1, dalam penomoran harus digunakan secara konsisten.
7.    Perpindahan dari satu butir ke butir berikutnya tidak harus menjorok, melainkan dapat diketik lurus/simetris.
8.    Penggunaan nomor urut  sebagaimana yang disebutkan pada butir 6 sebaiknya dibatasi dan jangan berlebihan, karena pada prinsipnya karya tulis ilmiah lebih banyak menggunakan uraian bukan pointers.
9.    Judul table ditulis di sebelah atas table, sedangkan judul untuk bagan , diagram, atau gambar, ditulis disebelah bawah.

B.       CARA MENULIS KUTIPAN DAN SUMBER KUTIPAN
            Model Turabian menggunakan catatan kaki (footnote) untuk menunjukkan referensi, dan menggunakan istilah-istilah ibid, op cit, dan loc cit.  Apabila pengetikan masih menggunakan mesin tulis, model Turabian lebih sulit dilaksanakan karena harus selalu menghitung jumlah baris dari bawah yang harus disediakan untuk menulis catatan kaki. Dengan demikian model Turabian jarang diminati.
Untuk selanjutnya aturan penulisan kutipan dan sumber kutipan di bawah ini didasarkan pada sistem Harvard, adalah  sebagai berikut:
  1. Jika kutipan yang diambil adalah kutipan pertama langsung dari penulisnya maka kutipan ditulis dengan menggunakan tanpa petik dua (“……”).
  2. Jika kutipan yang diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‘……….’).
  3. Jika kalimat yang dikutip hanya tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik dua (“…”) atau tanpa petik satu (‘…….’) namun dalam penulisannya digabvung ke dalam paragraph yang ditulis oleh pengutip dan diketik dengan jarak baris dua spasi.
  4. Jika yang dikutip terdiri atas empat baris atau lebih, maka kutipan ditulis tanpa tanda kutip, dan diketik dengan jarak baris satu spasi. Baris pertama diketik mulai dari ketukan ke enam dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke lima.
  5. Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik (…proses pembelajaran  dst).
  6. Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang diletakan dalam kurung. Hamalik (1996:41) bahwa “metode belajar adalah……………………”
  7. Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun terbitan dan nomor halaman diletakan dalam kurung semua. “metode belajar adalah …………….” (Hamalik, 1996: 41)
  8. Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip dengan menyebut siapa  yang mengemukakan pendapat tersebut. Contoh: buku yang digunakan Saudara sebagai buku sumber adalah Metode Belajar karangan Hamalik. Dalam tulisannya hamalik mengutip pendapatnya Darmono. Maka dalam pengetikannya, Darmono (Hamalik, 1996: 50).
  9. Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama dari kedua penulis tersebut harus disebutkan, misalnya Hamalik dan Darmono (1997: 32).
  10. Jika penulisnya lebih dari dua (tiga atau empat), maka dalam menulisnya hanya satu nama yaitu nama penulis pertama yang diikuti et al diketik miring). Perhatikan tanda titik setelah al. singkatan dari ally. Contoh  Mc Clelland et al. (1960: 35).
  11. Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan. Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1976; Miggs, 1986; Parmenter, 1987) menunjukan bahwa ……. (tulis intisari dari beberapa pendapat yang merupakan perpaduan dari ketiga sumber tersebut).
  12. Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya dari penulis yang sama pada tahun yang sama maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf  a, b, dan seterusnya. Contoh; (Douglas, 1987a, 1987b).
  13. Jika sumber kutipan tanpa nama, maka penulisannya adalah (Tn. 1978: 18).
  14. Jika sumber kutipan diutarakan pokok-pokok pikiran dari seorang penulis, maka dalam penulisannya tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
  15. Nama penulisan dalam kutipan adalah nama belakang atau nama keluarga dan ditulis sama dengan daftar pustaka.

C.   CARA MENULIS ANGKA
            Cara menulis angka dalam suatu kalimat sebagai berikut:
1.         Apabila angka tersebut kurang dari 10, maka penulisannya ditulis dengan kata-kata.
2.         Apabila angka tersebut 10 atau lebih, maka penulisannya ditulis dengan angka Arab.
3.         Untuk simbol kimia, matematika, statistika, penulisan dilakukan sesuai dengan kelaziman dalam bidang yang bersangkutan contoh: (H2SO4) tidak ditulis H dua SO empat.

D.      CARA MENULIS SINGKATAN
Penulisan singkatan mengikuti aturan sebagai berikut:
1.         Untuk penulisan pertama kali  suatu nama harus ditulis lengkap dan kemudian diikuti dengan singkatan resminya dalam kurung. Contoh: Dalam laporan tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebutkan bahwa …………………………
2.         Untuk penulisan berikutnya singkatan resmi yang ada dalam kurung digunakan tanpa perlu menuliskan kepanjangannya. Contoh Dalam laporan PBB tersebut dinyatakan bahwa ……………………..
3.         Singkatan yang tidak resmi tidak boleh digunakan.

E.     CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA
1.         Disusun secara alfabetis. Jika huruf awal sama maka huruf kedua dari nama penulis tersebut menjadi dasar urutan demikian seterusnya.
2.         Nama penulis, dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama belakang kemudian nama depan (disingkat). Hal ini berlaku untuk semua nama baik nama asing maupun nama Indonesia. Contoh: Abdul Ghofur, penulisannya Ghofur, A
       Tuti Herawati-Mulyono ditulis Herawati-Mulyono, T.
3.         Urutan pengetikannya: Tahun terbitan, judul sumber ditulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit. Contoh:

Azwar, S. (2008).  Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

4.         Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan kelima atau satu tab, sedang jarak baris antara baris pertama dan kedua ketiga dan seterusnya satu spasi. Sedangkan jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.

Creswell, J.W. (2008). Educational Research. Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. (Third Edition). USA: Pearson Merrill Prentice Hall.

F.        CARA MENULIS DAFTAR PUSTAKA BERDASARKAN  JENIS SUMBER   YANG DIGUNAKAN
  1. SUMBER KUTIPAN DARI JURNAL
Penulisan jurnal sebagai daftar pusata menulisnya menurut urutan: nama belakang penulis, nama depan penulis (disingkat), tahun penerbitan (dalam tanda kurung), judul artikel (ditulis diantara tanda petik), judul jurnal dengan huruf miring/digarisbawahi tanpa didahulu dengan singkatan “Vol”, nomor penerbitan (jika ada) dengan angka Arab ditulis di antara tanda kurung, nomor halaman dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir.
Contoh:
Tjahyani, B. (2005). “Perubahan Fungsi Sosial Pendidikan Keluarga di Desa Asal inigran Tenaga Kerja Wanila (TKW)”. Jurnal Mimbar Pendidikan. No. 3 Tahun XXIII. Bandung : UPI.

  1. SUMBER KUTIPAN DARI BUKU
Kalau sumber tulisan diambil dari bukumaka urutan penulisannya, nama belakang penulis, nama depan (disingkat), tahun penerbitan, judul buku digaris bawahi atau di cetak miring, edisi, kota asal, kota asal, penerbit.

Jika buku di tulis oleh seorang saja:
Contoh:
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Jika buku ditulis oleh dua atau tiga orang, maka semua nama ditulis
Contoh:
Browning, S.W., Green, R.J. (2003). Text Book of Family and Couples Therapy: From Strategic, to Systemic, to Narrative Model.. USA: Phychiatric Publishing, Inc.
                Jika buku ditulis oleh lebih dari tiga orang, maka digunakan et al. (dicetak miring atau digarisbawahi)
Contoh:
Hutter, M. et al. (1981). The Changing Family Comparative Perspectives. New York: John Wiley & Sons, Inc.

            Jika penulis sebagai penyunting.
Contoh:
De Vries, J. (Eds) (2009). Emotional Healing. Mengendalikan Emosi dan Kecemasan. (Alih bahasa Dian Vita Ellyati). Surabaya: Selasar Publishing.

            Jika sumber itu merupakan karya tulis seseorang dalam suatu kumpulan tulisan banyak orang.
Natawidjaja, R. (2007). Konseling Keluarga Sebuah Pengantar.  Perspektif Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Dalam Kehidupan Keluarga, Sekolah dan Masyarakat, (Menyambut 70 tahun Prof. Dr. Hj. Melly Sri Sulastri Rifa'i, M.Pd.), Bandung: Jurusan PKK  FPTK UPI.

Jika buku berupa edisi
Contoh:
Borg, W.R., Gall, M. (1989). Educational Research: An Introduction (third ed). London: Longman, Inc.

  1. SUMBER KUTIPAN DI LUAR JURNAL DAN BUKU
a.       Berupa skripsi, tesis, dan disertasi
Contoh:
Sukartini, S.P. (2003). Model Konseling Keterampilan Hidup untuk Mengembangkan Dimensi Kendali Pribadi yang Tegar. (studi Eksperimental Pada Siswa SMU Negeri di Bandung). Disertasi Doktor pada  Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.
b.             Berupa publikasi Departemen
Contoh:
Undang-undang No. 39 tahun 2004, tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Bandung: Nuansa Aulia.

c.              Berupa Dokumen
Contoh:
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru. (1990). Petunjuk Pelaksanaan Beasiswa dan Dana Bantuan Operasional. Jakarta: Depdikbud.

d.             Berupa Makalah
Kartadinata, S. (1989). “Kualifikasi Profesional Petugas Bimbingan Indonesia: Kajian Psikologis”. Makalah pada Konvensi 7 IPBI, Denpasar.

e.              Berupa surat kabar
Suara Merdeka. (2008). “TKW Asal Gemuh Jatuh dari Lantai 19”. Suara Merdeka (13 November 2008).

  1. SUMBER KUTIPAN DARI INTERNET
a.               Bila karya perorangan
Cara penulisannya. Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis media]. [Online]. Tersedia: alamat di  internet. [tanggal diakses]
Utami,  S.W. (2009). Korelasi Kepercayaan Diri dan Kematangan Emosi Dengan Kompetensi Sosial Remaja di Pondok Pesantren. [Online], halaman 2. Tersedia: fpsikologi@wisnuwardhana.ac.id. [19 November 2008].

a.       Bila bagian dari karya kolektif
Cara penulisannya. Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam sumber (edisi). [jenis media]. Penerbit. Tersedia alamat di internet. [tanggal diakses]
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music,In Britanica online: macropedia [Online]. Tersedia: http://www.com:180/egi-bin/g:DocF=macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000].

b.      Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya. Pengarang. (tahun). Judul. Nama jurnal [jenis media], volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet.[tanggal diakses]

Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], Vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [7 Maret 2000]

c.       Bila artikel dalam majalah
Cara penulisannya. Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal diakses]
Contoh:
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia:1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]

d.      Bila artikel dalam surat kabar
Cara penulisan. Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar [Jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat diinternet [tanggal diakses]
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April), Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia:http://www.Pikiran-rakyat.com.[19 Maret 2000]
e.       Bil pesan dari E-mail
Cara penulisannya. Pengirim (alamat e-mail). (Tahun, tanggal, bulan). Judul Pesan.E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima]
Contoh:
Musthafa, Bachrudin (Musthafa@indo.net.id}. (2000, 26 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi (Supriadi@indo.net.id).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAK CIK

“Semua gambar diawali dari sebuah titik” Pak Cik aku memanggilnya, bukan sebutan paman dalam Bahasa Melayu. Beliau adalah Pak Mucikno, Gur...