Senin, 13 Juli 2009

GAME 4 FORTASI

GAME 4 FORTASI
Oleh: Abdul Sukur*)

Hanya angan-angan, sekedar berharap keinginan kita tak akan dapat terkecap.
Marilah bicara tentang kesungguhan, mari kita taklukan dunia.
Walaupun kadang kejujuran meletakkan kebenaran, melakukannya tak semudah bicara.
Dan kenyataannya tak semudah bicara, walau banyak peluang
kesempatan menghadang.
Tetapi haruskah datang kekalahan, harusnya kita sadari bahwa kebebasan
jangan sampai membuat kita kehilangan arah tujuan hidup kita yang hakiki.
Lakukanlah semua sisi kehidupan dengan gembira.
Nikmatilah yang ada, kesempatan jangan terbuang percuma.
Jangan takut, majulah…!, tentang kegagalan tak perlu resah.
Jangan ragu, teruslah…!, sampai cita-cita dapat tertangkap**)




Fortasi (Forum Ta'aruf dan Orientasi) merupakan salah satu bentuk pengkaderan dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah, yang di dalamnya ada beberapa metode yang diterapkan, salah satunya dengan pendekatan games.
Dalam berbagai kegiatan pengkaderan, games biasa dilakukan untuk beberapa fungsi. Diantaranya sebagai berikut.
Ice breaker, sedikit pemanasan sebelum memberi materi utama.
Pelibatan peserta, komunikasi satu arah biasanya membuat peserta bosan.
llustrator , menjelaskan secara gamblang tentang materi yang disampaikan.
Penutup, penguat dan tambahan kesimpulan.

Pembelajaran Games
Pembelajaran dalam games menggunakan beberapa prinsip sebagai berikut.
a.Pengulangan
b.Penguatan
c.Asosiasi
d.Pelibatan Indera

Penggunaan Game yang Salah
a.Untuk membuang-buang waktu
b.Untuk menunjukan keahliannya
c.Menurunkan motivasi peserta

Seharusnya
fokus pada proses belajar, mendorong peserta untuk bertanya
sederhana, disesuaikan dengan kondisi peserta

Proses Membangun Setting Games
Proses membangun setting games dimulai dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1.Apa tujuan yang akan dicapai?
2.Berapa waktu yang saya punya?
3.Siapa yang akan berpartisipasi?
4.Kapan permainan akan dilaksanakan?
5.Di mana permainan akan dilaksanakan?
6.Bagaimana kira-kira respon peserta nanti?

Fasilitator dalam Sebuah Permainan
Fasilitator bukanlah orang yang sudah tahu semua, yang serba bisa, melainkan ia hanya lebih maju dalam bidang tertentu. Menjadi fasilitator seharusnya sudah mengalami sebelumnya apa yang akan dialami dan dipraktekkan oleh para peserta.. ia juga harus rendah hati dan bersedia untuk menerima masukan, umpan balik, atau kritik dari peserta.
Fasilitator dapat membuka mata peserta untuk suatu hal yang hingga saat ini belum dapat dilihat oleh mereka. Tapi ada juga kalanya justru peserta yang membuka mata fasilitator untuk pengalaman yang baru. Jadi pada intinya baik fasilitator maupun peserta sama-sama belajar.
Tugas Fasilitator dalam Sebuah Permainan
1.Memilih permainan yang tepat
Hal yang perlu diperhatikan :
-tujuan
-jumlah peserta
-usia peserta
-bahan
-tempat
-waktu
-situasi kelompok
-pengalaman fasilitator
2.Mengatur ruangan permainan
3.Membawakan permainan
a.Tahap Permulaan
- mengusulkan suatu permainan
- menjelaskan cara dan aturan permainannya
- memastikan bahwa semua peserta sudah faham dengan petunjuk permainan
b.Tahap Bermain
- fasilitator tidak aktif berperan
- hasil permainan merupakan tanggung jawab kelompok
- mengamati proses bermain
c.Tahap Evaluasi dan Refleksi
- Fasilitator mendorong peserta untuk memikirkan pengalaman baru
mereka
- Mendorong peserta untuk berani mengungkapkan perasaan
- Fasilitator dapat menyimpulkan pikiran dan perasaan peserta dari
hasil permainan yang telah dijalankan.

Fasilitator yang berhasil
-punya rasa humor tinggi
-memakai bahasa yang mudah dipahami
-fleksibel, luwes, tidak kaku
-memberi waktu yang cukup untuk berpikir dan menjawab
-mengungkapkan perasaannya sendiri
-memperhatikan apa yang dirasakan dalam tubuhnya sendiri
sebagaimana situasi dalam kelompok.
-Memperhatikan pesan non verbal para peserta

pantangan bagi fasilitator
-jangan menilai pemikiran dan perasaan peserta
-jangan ingin menolong peserta
-jangan memakai kalimat, “sebaiknya kamu….”, “seharusnya kamu…”
-jangan memaksakan peserta untuk tindakan apapun
-jangan memberi jawaban atas masalah yang dihadapi peserta. Biarkan peserta menemukan jawaban sendiri.

Metode-Metode untuk Evaluasi
Metode yang dipilih untuk evaluasi tergantung dari empat factor berikut ini:
(1) pengalaman peserta,
(2) waktu yang tersedia,
(3) permainan yang dicoba,
(4) besarnya kelompok. Yang terpenting evaluasi dilaksanakan dalam suasana yang tenang.
Metode yang dianjurkan
Evaluasi di Kelompok-Kelompok Kecil :
1. bila peserta belum saling mengenal
2. pertanyaan bisa ditulis sejumlah kelompok kecil yang ada.
3. Bisa juga dibacakan untuk semua kelompok lalu dibahas dalam keompok kecil
Evaluasi di Pleno :
1.fasilitator mengajukan pertanyaan satu persatu dan meminta komentar dari peserta 2.fasilitator mengumpulkan kesan-kesan dan jawaban-jawaban sekaligus memberikan kesimpulan.
Evaluasi Perorangan:
Pertanyaan ditulis sekaligus jawabannya oleh peserta (bisa anonym, atau dengan nama peserta)
Pengungkapan Perasaan dan Pendapat (flash-light):
Setiap peserta menyampaikan perasaan dan pendapatnya secara singkat.

Contoh-contoh games (terlampir)***)
Games Ilmu
What A Game!
Perkenalan (Mading)
Proses dalam kelompok (Saya ingin masuk)
Pengembangan diri (siapa yang mempunyai sifat seperti itu)
Kerjasama (menyusun gambar)

Sumber :
1. Ruswandi, Muhammad.2007. Games for Islamic Mentoring. Bandung: PT Syaamil Cipta Media
2. Wenzler, Hildegard -Cremer und Fischer, Maria-Siregar. 1993. Permainan dan Latihan Dinamika Kelompok, Proses Pengembangan Diri.Jakarta:PT Grasindo

*) Mantan Kabid ASB PD IPM Kab. Pekalongan Periode 2007-2009
Alamat : Rumah Baca “Smalllibrary” Gumelar Rt.04/02 no.101 Ds. Kutosari Kec. Doro Kab. Pekalongan 51191.
Hp. 085647448372
**) sepertinya lagunya kaisar, tapi kok saya gak begitu yakin. cz gada covernya. yang jelas labelnya loggis record
***) Mohnn maaf, belum bisa melampirkan. mungkin lain kali.
Email : qolamul_ghozi@yahoo.co.id / jendelakamar19@gmail.com

Materi ini disampaikan pada Pelatihan Fasilitator dan Pendampingan Fortasi di Tunjungsari, 27 Juni 2009 08.30 s.d 10.30 wib.

RESEP ANTI GAGAL


Tlng utk bhn
pnulisn:”apa
resep anti
kegagalan”
mnurt km? Apa
saranmu utk
seorang teman
yg takut gagal?
trims


Pengirim :
Aveus Har
+6285742086881
Dikirim:
27-Mei-2009
06:32:25

Satu pesan masuk dalam ponsel Nokia 2100ku yang hanya bisa untuk call dan sms saja pemberian dari Kepala Sekolah. Untuk ukuran sekarang memang sudah ketinggalan jaman. Disaat (lebih tepat penulisannya “pada saat”, tapi biarlah lebih luwes disaat kok!) teman-teman pegang hp canggih dari yang ada radio fm, fasilitas gprs, kamera, infra red, bluetooth, video call, tv tuner,dan lain-lain, aku masih memakai HP tersebut. Bagiku yang penting bisa untuk komunikasi.
Oya mas Ave koordinator komunitas Rumah Imaji. Dia sudah terkenal sebagai penulis disela-sela kesibukannya sebagai penjual mie ayam, buku-bukunya banyak yang sudah terbit, cerpennya pun banyak tersebar di media massa. Dan aku termasuk juga dalam komunitas tersebut meskipun belum punya prestasi. Tulisankupun gak ada yang masuk ke media. Itu karena keminderan saya, padahal kalau dipikir-pikir apa sih yang membuat kita minder untuk mengirimkan tulisan kita ke media. Berpikir masih jelek? Jelek atau tidak kan ukurannya masing-masing, tergantung selera. Mestinya itu bisa jadi ukuran, bila tulisan kita tidak dimuat jadikanlah sebagai motivasi untuk lebih banyak belajar lagi. Malu? Toh orang gak bakal tau kalau 1000 tulisan yang kita kirim gak ada yang di muat satupun. Itupun lebih baik dari pada tidak pernah sama sekali, yo pok?
Saya jadi ingat kata-kata pak Syakir (Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah) waktu mengisi pengajian di desaku pada tanggal 30 Mei 2009. “Kir, kalau ingin abadi menulislah” kata pak Syafii Ma’arif (Pimpinan Pusat Muhammadiyah), “Apa yang mesti saya tulis Tadz?” jawab Pak Syakir. Ternyata apa? Pak Syakir bisa kok menulis buku tentang Shalat dan Bercinta ala Nabi, kalo gak salah ada satu lagi, tapi apa ya??? Bukunyapun mendapat masukan bagus dari para hadirin, yaitu untuk menyertakan gambar dan Cdnya. Pak Syakirpun sangat setuju, tapi ada pengecualian….tentunya tidak setuju dong kalau buku Bercinta ala Nabi disertai gambar dan Cdnya juga.
Ternyata begitu hebat dampak dari tulisan ya. Saya juga teringat bagaimana Gabriel Cavanough memperjuangkan keadilan bagi kakaknya Andrea Cavanough yang di bunuh oleh Rob Westerfield 23 tahun silam dalam novel Dady’s Little Girl nya Marry Higgin’s Clark. Ia berjuang lewat tulisan yang di muat dalam situsnya. Sementara dari pihak Rob westerfield (keluarga kaya raya) juga membuat novel untuk mengembalikan citranya dengan menuduh Paulie sebagai pembunuh Andrea.
Agaknya menulis juga media yang pas untuk berkampanye, ini sedang ramai-ramainya Pilpres, calon presiden lewat tim suksesnya menerbitkan biografinya.
Ayo menulislah…..! tentunya aktivitas menulis tidak lepas dari aktivitas membaca. Bukankah surat yang pertama kali turun adalah surat al-Alaq ayat 1-5? Dalam ayat pertama disebutkan, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan”. Dalam surat al-Qolam ayat satu juga disebutkan “Demi pena dan apa yang dituliskannya”.
Begitu besar peran pena dalam kehidupan ini, maka salahkah aku memakai nama Qolamul Ghozi? Pena yang memberontak?, Pemberontak yang menggunakan pena? Pejuang pena? Atau apapun saya tidak begitu paham artinya. Yang jelas pena adalah senjata bagi saya yang sewaktu-waktu dapat saya gunakan untuk melindungi diri, atau justru membunuh diri sendiri.
Hati-hatilah bermain dengan pena, bisa saja ia membuatmu terluka, tapi jangan juga takut bermain dengannya karena ia juga bisa membuatmu bahagia.

Day : Selasa Date : 7 Juli 2009 02:12 p.m
“Dear, diary……baru sekarang aku merespon sms mas Ave, saya jadi malu,saya telah gagal, saya tidak pantas disebut penulis, saya tidak berprestasi, saya tidak bisa menulis, susah sekali menulis, ternyata dunia menulis bukan duniaku, aku akan berhenti menulis saja, sebelum tulisanku membunuhku dengan ejekan-ejekan orang yang membaca tulisanku. Sebelum aku mati, aku akan berhenti”.
By; qolamul ghozi



Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 10:47 a.m
“Dear, el-ghozi…. Terlambat masih lebih baik dari pada tidak sama sekali. Sesuatu tidak terjadi secara instan. Berhasil maupun gagal itu hanya sebuah pilihan. Yang pasti ketika kamu memutuskan untuk gagal pikiranmupun meng-iya-kan. Kamu tahu, ketika kamu memutuskan untuk gagal justru sebetulnya keberhasilan ada di depan mata. Fokuslah pada sesuatu, tekunilah. Kenapa mesti takut? Justru yang perlu kamu takutkan adalah ketakutanmu sendiri. Bukan takut gagal. Tapi, takutlah untuk takut. Takuti ketakutanmu sendiri. Jangan berhenti, sebelum kamu benar-benar mati”
By; your diary


Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 10:49 a.m
“Dear, diary….kamu bisa bicara seperti itu karena kamu tidak pernah mengalaminya”
by ; qolamul ghozi

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:00 a.m
“Dear,el-ghozi….ya memang, aku bukanlah manusia. Maka aku tak kan mengalami hal itu. Tapi meskipun aku bukan manusia, banyak manusia yang percaya padaku, membagi rahasianya yang tak kan mungkin diceritakan pada orang lain meskipun sahabat dekatnya sendiri. Kalaupun tidak percaya pada orang lain, bukankah masih ada diri sendiri? Bukan malah mempercayakannya kepadaku. Jadi aku merasa sebagai sesuatu yang dapat dipercaya. Tapi aku tidak takabur, bukankah takabur itu sifat syetan, saya pikir manusiapun demikian. Kalaupun tak percaya diri bukankah masih ada dzat yang mesti dipercayai?yah…dzat yang Maha Tinggi, Illahi Rabbi.
By; your diary


Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:04 a.m
siapa kamu sebenarnya?


Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:05 a.m
terlalu sibukkah engkau? Hingga tak tahu siapa aku. Aku bukan siapa-siapa, aku merupakan bagian dari sisi hatimu yang lain yang terlalu lama kau tinggalkan.

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:06 a.m
Siapa?

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:06 a.m
Masih pentingkah kusebut nama?

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:07 a.m
Ya, bahkan sangat penting.

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:07 a.m
Dasar manusia, sering lupa diri.

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:08 a.m
Iya, siapa?

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:08 a.m
Aku saudara seragamu, ghozi el-ghazalie.

Day : Kamis Date : 9 Juli 2009 11:15 a.m
Nggak mungkin,….ini pasti ngarang

Day : Kamis   Date : 9 Juli 2009 11:15 a.m
Ya eya lah…. Namanya juga cerita fiktif…..heheh

PAK CIK

“Semua gambar diawali dari sebuah titik” Pak Cik aku memanggilnya, bukan sebutan paman dalam Bahasa Melayu. Beliau adalah Pak Mucikno, Gur...