Selasa, 27 Oktober 2015

SNIPER

“SNIPER”
27-11-09 20:59
Dari: Aveus har

Aq mmpunyai bnyk tips dr internet ttg bgmn menulis cerpn dn artkel. Tp tdk ku dptkn cr menembk dg jitu. Skali kirm lgs dmuat. Apkh km mndptkn itu? Ajari aku.

Lagi-lagi sms dari mas Ave. aku malu mendapat sms darinya, entah info lomba, penerbitan, atau naskah yang ia sebar di pelbagai media. Sungguh aku malu harus membalas apa. Paling-paling “ya”, “terima kasih”, tidak jarang juga aku mengabaikannya. (27-11-2009)

Pagi ini aku bisa lebih tenang. Mungkin efek dari 5 butir pil yang aku telan jam sembilanan selepas makan malam kemarin. Sebetulnya aku sudah beranjak tidur, namun mataku belum mau diajak istirahat meskipun raga ini hampir tumbang kelelahan melakukan aktifitas pada hari Jum’at yang berbeda dengan hari Jum’at yang sudah-sudah.
Kemarin pagi aku pulang lebih awal, jumatan lebih awal meski Jumat Pon bukan jatahku berkhotbah. Pulang jumatan masih sempat bantu bapak sampai jam empat, setelah itu makan siang dan minum obat. Oya aku baru ingat, ternyata sempat ketiduran juga hingga maghrib, tak ikut jamaah di masjid. Setelah maghrib sudah menjadi aktivitas rutinku selama sepekan jadi guru privat di dua tempat yang jadwalnya telah ku atur dua hari sekali pada satu tempat dan dua hari sekali tempat lain.
Sampai dirumah, makan malam, minum obat, solat isya yang lagi-lagi telat. Oh betapa susahnya berjamaah meski mushola dekat rumah.
Hingga sampai pada pagi ini, pagi yang menurutku lebih tenang dari pagi-pagi yang telah lewat. Pagi yang tenang, detik jam, desir angin, suara jengkrik, tapi belum ku dengar kokok ayam meski waktu menunjuk pukul 2:36. Kembali teringat puisi “tasbih” yang aku ikutkan lomba cipta karya puisi islami dan mendapat juara III:

“TASBIH”

2003.05.22/01:27 am
Ayam jantan mulai berkokok. Kukuruyuk kukuruyuk bersahut-sahutan
Ummm,….terasa indah sebagai ganti musik radio yang  sedari tadi mati.

Ayo berkokok terus sampai pagi. Aku ingin dengar suaramu lagi

Tuhan,….. apakah ayam jantan itu bertasbih kepada-Mu.
Kalau iya, betapa malunya aku.

*
2003.05.22/01:29 am
Seketika, ayampun terdiam, berganti jangkerik yang berkerik.

Tuhan,…. apakah jangkerik juga bertasbih kepada – Mu.

Aku belum ngantuk juga, hingga ku putuskan untuk mengacak-acak folder judul. Kumpulan judul yang aku tulis ketika mendapat ide, namun tidak langsung aku tulis ceritanya, atau kalau aku tulis hanya beberapa kalimat saja. Ku temukan judul ini yang ternyata sudah lama sekali tidak aku rampungkan.
Ya dini hari memang waktu yang sempurna untuk menulis, sembari menunggu sepertiga malam terakhir.

Apakah mas Ave juga merasakan indahnya dini hari ya? Sehingga karyanya mengalir begitu saja selaksa beliau menuangkan es teh untukku di warungnya, “Mie Ayam Harso”.
Atau mungkin karena beliau telah dikabulkan Munajat Cintanya, sehingga bersama istri melahirkan Novel Mahardika. Bisa jadi karena jam terbangnya.
Tidak jaminan juga ternyata, karena penulis sekaliber mas Ave pun tidak sekali tembak tepat sasaran menembus media. Perlu banyak latihan dan mencoba untuk membidiknya, kalau belum bisa, siapkan amunisi sebanyak-banyaknya dan siap berondong tuh media. Kali aja ada yang kena. Itu kata mas ave, kalo gak bisa naik kapal pesiar, kita bisa kok naik sekoci.

Kalau Kamu?

Floristcity@09062012, 03:03


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAK CIK

“Semua gambar diawali dari sebuah titik” Pak Cik aku memanggilnya, bukan sebutan paman dalam Bahasa Melayu. Beliau adalah Pak Mucikno, Gur...