Kamis, 12 April 2018

AKU, PUISI, BINTANG, GELAP, DAN VI"


“malam ini tak ada puisi, hanya ada bintang dan gelap yang membuatku iri”

“kenapa mesti iri, ‘el?”

“bintang bisa terang karena gelap, dan gelap jadi lebih indah karena bintang tegap”

“bukankah itu hal yang positif? Kita bisa menikmatinya kan? Gi ada masalah ya el?”

Vi’ memang selalu mengerti, setiap kata yang terucap adalah puisi

Biar ku ibaratkan ia bintang saja

Dan aku gelapnya

Nyatanya ia memang bintang bagi keluarganya

: Ayahnya

: Ibunya; seandainya masih ada

: Kakak-kakaknya

: Adik-adiknya

, bahkan orang-orang disekitarnya

Vi’ memang bintang bagi semua orang

Dan aku bisa dengan mudah menjadi gelapnya

Tapi satu hal yang pasti,

Aku takkan mampu jadi langitnya

17 Juli 2009 01:11am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAK CIK

“Semua gambar diawali dari sebuah titik” Pak Cik aku memanggilnya, bukan sebutan paman dalam Bahasa Melayu. Beliau adalah Pak Mucikno, Gur...