Kamis, 24 Mei 2012

KATAK

"Dibolak-balikpun, katak tetap saja katak" Banyak definisi ketika menyebut kata katak, misalnya saja binatang amphibi, binatang yang ber metamorfosis sempurna, atau binatang yang enak dimakan bagi sebagian orang. Atau bisa saja disebut sebagai binatang yang tidak bisa berjalan karena memang bisanya melompat. Melompat-lompat merupakan hal yang wajar bagi katak. Tapi bagaimana jika yang melompat-lompat adalah kanak-kanak, pasti sudah buru-buru dicap hiperaktif,pecicilan,gak bisa diam atau sebutan-sebutan lain yang lebih kasar tentunya. Bisakah kita melarang katak untuk tidak melompat? Jika demikian tutup saja dengan tempurung. Lalu bagai mana dengan anak yang hiper aktif? Apakah harus dijadikan katak dalam tempurung juga? Bila hal ini yang terjadi, orang yang melakukannya bisa saja disebut sebagai penjahat. Bagaimanapun juga katak tetap saja katak, dibaca dari belakangpun tetap saja katak, begitupun kanak-kanak, ah binatang yang jujur nyanyiannya lebih jujur ketimbang kampanye. Bagaimana dengan ibu? Nah itulah, mestinya ibu berperan sebagai ibu saja, jangan berubah jadi bui bagi anak-anaknya. Kalau masa kanak-kanak saja sudah merasa dibui, bisa saja masa remajanya seperti residivis. Kalau masa kanak-kanak sudah dikurangi jatah bermainnya, bisa jadi akan mencari kepuasan saat dewasa nanti. Bila sejak kanak-kanak sudah disibukkan dengan les ini-itu bisa jadi masuk sel karena bermain itu-ini. Pistol-pistolan sampai pistol beneran, pedang-pedangan sampai pedang beneran, perang-perangan sampai perang beneran, orang-orangan sampai orang beneran. Nah kalo udah mempermainkan orang nih yang bahaya. Memang sih tidak semuanya begitu, karena potensi anak kan beda-beda jadi biarkan mereka berkembang sesuai tingkat perkembangannya. Cukupi kebutuhan mereka dengan porsi yang berbeda sesuai kebutuhannya. Tapi kalo urusan cinta dan kasih sayang, porsinya harus sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAK CIK

“Semua gambar diawali dari sebuah titik” Pak Cik aku memanggilnya, bukan sebutan paman dalam Bahasa Melayu. Beliau adalah Pak Mucikno, Gur...