“SNIPER”
27-11-09
20:59
Dari:
Aveus har
Aq mmpunyai bnyk tips dr internet ttg bgmn menulis
cerpn dn artkel. Tp tdk ku dptkn cr menembk dg jitu. Skali kirm lgs dmuat. Apkh
km mndptkn itu? Ajari aku.
Lagi-lagi sms
dari mas Ave. aku malu mendapat sms darinya, entah info lomba, penerbitan, atau
naskah yang ia sebar di pelbagai media. Sungguh aku malu harus membalas apa.
Paling-paling “ya”, “terima kasih”, tidak jarang juga aku mengabaikannya. (27-11-2009)
Pagi ini aku bisa lebih tenang. Mungkin efek dari 5 butir pil yang aku
telan jam sembilanan selepas makan malam kemarin. Sebetulnya aku sudah beranjak
tidur, namun mataku belum mau diajak istirahat meskipun raga ini hampir tumbang
kelelahan melakukan aktifitas pada hari Jum’at yang berbeda dengan hari Jum’at
yang sudah-sudah.
Kemarin pagi aku pulang lebih awal, jumatan lebih awal meski Jumat Pon
bukan jatahku berkhotbah. Pulang jumatan masih sempat bantu bapak sampai jam
empat, setelah itu makan siang dan minum obat. Oya aku baru ingat, ternyata
sempat ketiduran juga hingga maghrib, tak ikut jamaah di masjid. Setelah
maghrib sudah menjadi aktivitas rutinku selama sepekan jadi guru privat di dua
tempat yang jadwalnya telah ku atur dua hari sekali pada satu tempat dan dua
hari sekali tempat lain.
Sampai dirumah, makan malam, minum obat, solat isya yang lagi-lagi telat.
Oh betapa susahnya berjamaah meski mushola dekat rumah.
Hingga sampai pada pagi ini, pagi yang menurutku lebih tenang dari pagi-pagi
yang telah lewat. Pagi yang tenang, detik jam, desir angin, suara jengkrik,
tapi belum ku dengar kokok ayam meski waktu menunjuk pukul 2:36. Kembali
teringat puisi “tasbih” yang aku ikutkan lomba cipta karya puisi islami dan
mendapat juara III:
“TASBIH”
2003.05.22/01:27
am
Ayam
jantan mulai berkokok. Kukuruyuk kukuruyuk bersahut-sahutan
Ummm,….terasa
indah sebagai ganti musik radio yang
sedari tadi mati.
Ayo
berkokok terus sampai pagi. Aku ingin dengar suaramu lagi
Tuhan,…..
apakah ayam jantan itu bertasbih kepada-Mu.
Kalau
iya, betapa malunya aku.
*
2003.05.22/01:29
am
Seketika,
ayampun terdiam, berganti jangkerik yang berkerik.
Tuhan,….
apakah jangkerik juga bertasbih kepada – Mu.
Aku belum ngantuk juga, hingga ku putuskan untuk mengacak-acak folder judul.
Kumpulan judul yang aku tulis ketika mendapat ide, namun tidak langsung aku
tulis ceritanya, atau kalau aku tulis hanya beberapa kalimat saja. Ku temukan
judul ini yang ternyata sudah lama sekali tidak aku rampungkan.
Ya dini hari memang waktu yang sempurna untuk menulis, sembari menunggu
sepertiga malam terakhir.
Apakah mas Ave juga merasakan indahnya dini hari ya? Sehingga karyanya
mengalir begitu saja selaksa beliau menuangkan es teh untukku di warungnya,
“Mie Ayam Harso”.
Atau mungkin karena beliau telah dikabulkan Munajat Cintanya, sehingga
bersama istri melahirkan Novel Mahardika. Bisa jadi karena jam terbangnya.
Tidak jaminan juga ternyata, karena penulis sekaliber mas Ave pun tidak
sekali tembak tepat sasaran menembus media. Perlu banyak latihan dan mencoba
untuk membidiknya, kalau belum bisa, siapkan amunisi sebanyak-banyaknya dan
siap berondong tuh media. Kali aja ada yang kena. Itu kata mas ave, kalo gak
bisa naik kapal pesiar, kita bisa kok naik sekoci.
Kalau Kamu?
Floristcity@09062012,
03:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar